Jumat, 05 April 2013

MESIN MIKROFILM by SMK PGRI 3 BOGOR

Mikrofilm, atau disebut juga mikrofotografi, merupakan teknik pengurangan sebuah gambar menjadi lebih kecil di mana gambar tersebut tidak dapat dibaca tanpa alat bantu. Layanan mikrofilm merupakan salah satu praktik yang paling umum dan banyak digunakan dalam ilmu reprografi modern. Penggunaan mikrofilm menjadi meningkat secara luar biasa karena ada pengakuan bahwa sebagian besar buku, majalah, dan surat kabar memiliki kualitas kertas dan kualitas cetak yang buruk. Teknik mikrofilm telah digunakan selama hampir tujuh puluh tahun. Selama itu pula penggunaannya memberikan suatu metode yang sangat baik untuk merekam gambar/foto bahan pustaka. Salah satu keunggulan utama dari teknik mikrofilm adalah banyak informasi yang dapat disimpan dalam ruang kecil.
Salah satu tujuan paling utama dalam perekaman mikrofilm adalah untuk melesarikan dokumen langka, menjaganya dari kerugian dan kehancuran, dan karena kualitas fisik dokumen yang menurun. Prinsip-prinsip mikrofilm sudah dikenal sejak lebih dari 150 tahun. Akan tetapi, penggunaan mikrofilm baru menjadi metode yang sangat populer setelah Perang Dunia II. Hal ini terkait dengan teknik untuk mereproduksi halaman yang dicetak. Untuk kasus dokumen-dokumen berharga, salinannya bisa disimpan di tempat yang aman dan terpisah. Tindakan ini dimaksudkan untuk mencegah kehilangan dokumen apabila terjadi kebakaran, bencana alam, dan sebagainya. Menurut perkiraan ilmiah, salinan negatif yang disimpan dengan seksama bisa bertahan hingga 500 tahun lamanya.

TEKNIS
Pemikrofilman dasarnya adalah sama dengan proses fotokopi. Proses pemikrofilman memungkinkan menyimpan dokumen dalam ruang kecil. Film yang digunakan terbuat dari selulosa asetat. Menurut Biro Standar AS di Washington, D. C., mikrofilm yang terbuat dari selulosa asetat bisa bertahan lama, sama seperti bila menggunakan kertas dengan kualitas terbaik. Lebar dari film ini ada dua jenis, yaitu 16mm dan 35mm. Lebar 16mm digunakan untuk dokumen biasa seperti cek bank, surat resmi, dan kartu. Sementara lebar 35mm digunakan untuk buku dan dokumen besar.
Satu gulung mikrofilm dimasukkan ke dalam kamera, sementara dokumen yang akan diambil diletakkan dalam fokus. Pada saat gulungan membuka, satu seksi kecil film dipasang dalam posisi berhadapan dengan lensa kamera. Penyinaran dilakukan. Lalu bagian kecil film itu digulung menjauhi lensa, dan bagian baru mengambil tempatnya, dan dokumen lain dibawa ke depan untuk dipotret.
Seluruh gulungan film akan disinari, setelah itu baru gulungan dipindahkan dari kamera dan dicuci. Apabila film dicuci, bentuknya merupakan negatif. Artinya, apa yang gelap pada aslinya menjadi terang di negatif, berlaku pula kebalikannya. Pada umumnya, film yang telah dicuci dibiarkan dalam bentuk negatif. Film digulung pada kumparan dan dimasukkan ke dalam peti karton. Apabila satu rol film berisi hal yang tidak berkaitan, film itu kadang-kadang dipotong dan disimpan sesuai dengan kategorinya.
Gambar-gambar yang sudah jadi terlalu kecil untuk dibaca dengan mata telanjang, harus ada alat bantu untuk menunjangnya. Maka digunakanlah sebuah proyektor khusus yang disebut dengan pembaca film. Proyektor ini berguna untuk memperbesar objek film sehingga enak untuk dibaca. Mikrofilm dapat pula dicetak. Dari cetak negatif yang diperoleh setelah film dicuci, kita dapat memperoleh cetak film positif. Ukuran yang dihasilkan bisa beragam sesuai dengan kebutuhan.


 BENTUK - BENTUK MIKROFILM
Arsip Bentuk Mikro terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu: 
  1. Microfilm, merupakan arsip bentuk mikro yang isinya merupakan salinan photografis dalam bentuk kecil atau merupakan miniatur dari gambar atau teks yang terekam dalam media rol film yang penciptaannya mengunakan alat photografi; 
  2. Microfiche, yaitu lembaran film berisi banyak miniature gambar atau citra dalam suatu pola (frame).
Keuntungan penggunaan mikrofilm:
  1. Menghemat penyimpanan.
  2. Memperlancar penyebarluasan dokumen.
  3. Melestarikan bahan informasi dalam bentuk stensil.
  4. Untuk memperkecil penjilidan.
  5. Memungkinkan penyimpanan semua dokumen yang terdaftar dalam file komputer.
  6. Untuk mengurangi ongkos pengiriman dokumen.   

Kekurangan penggunaan mikrofilm:
  1. Sulit untuk diperbaharui atau menyisipkan revisi dokumen.
  2. Tidak ekonomis untuk mendistribusikan dokumen sendiri.
  3. Diperlukan wadah khusus untuk penyimpanan.
  4. Menimbulkan masalah dalam interfiling dokumen yang berkaitan dengan filming yang bermutu.
  5. Penggunaan informasi oleh pengguna akan mengakibatkan ketegangan mata dan kelelahan fisik.
  6. Mikrofilm memerlukan perawatan khusus dan tenaga ahli dalam proses pembuatannya.

Pemasukan Informasi
  1. Dokumen dipersiapkan secara manual.
    Dokumen dipersiapkan terlebih dahulu untuk pengiriman (dokumen) pada kamera.
    Dokumen-dokumen tersebut dipersiapkan untuk “filming”.
    Berdasarkan keperluan pengguna, dokumen tersebut untuk filming : arsip-arsip (files) dicek/diteliti untuk menata urutan/rangkaiannya, halaman-halaman yang sobek diperbaiki, duplikat yang kosong dibuang, begitu juga klip/jepitan dan atom hekter.
  2. Informasi dipersiapkan dengan komputer. Prosesnya:
    Proses dimulai dengan pengenalan data dan pemasukan program kedalam komputer.
    Setelah pemrosesan data, komputer menaruh kode data baru pada pita suara tape (komputer menempatkan data encode yang baru pada magnetic tape)
    Termasuk tape, diberi kode data yang berhubungan susunan informasi terakhir yang akan disingkap dalam mikrofilm.
  3. Kamera-kamera mikrofilm. Dokumen diubah dengan menggunakan salah satu dari tiga tipe/jenis kamera microfilm seperti dibawah ini:
    Rotory Camera. Rotory atau Flow Microfilm Cameras bisa dimasuki satu dokumen dalam sesaat oleh seorang operator atau menerima dokumen-dokumen secara berlanjut dari alat pemasok data otomatis. Keduanya berupa dokumen dan film yang bergerak pada basis yang sinkron.
    Planetary Camera. Dokumen yang difoto dan film tetap tidak berubah selama pencahayaan pada planetary camera. Kamera ini memungkinkan untuk pemfileman dokumen-dokumen besar atau buku berjilid keras. Pengurangan-pengurangan atau pemotongan bisa bervariasi untuk mengurangi subjek-subjek yang berukuran berbeda hingga ukurannya sama pada film itu.
    Step & Repeat Camera. Step and Repeat Camera menciptakan syal yang berbentuk segitiga (MICROFICHE) dengan mengekspos sebuah seri dokumen yang terpisah pada sebuah area film yang formatnya telah ditentukan sebelumnya atau kisi-kisi/jaringan tertentu.
    Computer Output Microfilm (COM). COM Recorder mengubah data yang tersimpan pada pita magnet komputer secara langsung menjadi microfilm, mengeliminasi kertas cetak. Ada beberapa proses COM. Pada umumnya pita dibaca dan dokumen ditampilkan pada tabung sinar katoda. Ini difoto oleh sebuah kamera yang merupakan bagian dari COM Recorder.
    Pengolahan seperti halnya pada film apapun, mikrofilm harus diolah untuk membuat dokumen yang tersembunyi menjadi tampak kelihatan. Unit-unit pengolahan khusus baik di rumah atau di laboratorium pengolahan yang besar dan canggih digunakan untuk meyakinkan hasil dengan kualitas tertinggi.
    Loading Processed atau proses (pengolahan) pemuatan film dililitkan atau dikumparkan pada gulungan-gulungan, slongsong atau kaset.
Cara Penyimpanan Microfilm
Mikrofilm memiliki daya tahan cukup lama yakni sampai dengan 100 tahun apabila disimpan dalam suatu ruangan dengan suhu yang baik. Waktu menyimpan sebaiknya dijaga agar supaya tidak terkena sinar matahari secara langsung, tidak terlalu lembab, serta temperatur yang cocok yakni antara 60-70° F dengan kelembaban 40-50 %. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan NBM:
Jenis kategori film: Jauhkan dari cahaya secara langsung karena dapat merubah warna; hindarkan dari kelembaban yang berlebihan; gunakan film yang bermutu baik; serta hindarkan dari goresan dan lemak yang diakibatkan dari tangan yang kotor.
Bahan film mengandung elektronistatis yang membuatnya mudah menarik debu. Sedangkan bahan poliester dalam merawatnya menggunakan kain pembersih antistatik yang bebas dari sulfur sehingga tidak merusak lapisan.
Jenis Magnetic tape: Pita harus tergulung datar, tidak terlipat dan tidak bengkok; semua jenis magnetic tape harus dioperasikan secara periodik untuk menghindari lengketnya pita tape itu satu sama lain; hindarkan dari debu dan jauhkan dari medan magnet.
Jenis Magnetic disk: Usahan supaya tidak terlipat; jauhkan dari sinar matahari; jauhkan dari debu, lemak serta dari medan magnet.
Jenis Tercetak Kertas: Supaya tidak mudah rusak maka simpan di tempat terlindung dari sinar matahari karena kertas sangat peka terhadap sinar matahari; untuk menghindari rusaknya kertas dari sentuhan maka digunakan ANIMASI (cara pemberat); kertas sebaiknya tidak digulung tapi digantung; untuk kertas kotor sebaiknya dibersihkan dengan menggunakan kertas fotografi lapis emulsi.
     










SMK PGRI 3 Bogor
kelas : 11 Ap 4
Nama Anggota:
  • Gustia Ekha Andira
  • Oktavia Ari Kartika
  • Siti Meriyam
  • Vini Sabrina